Selasa, 08 November 2011

Proaktif and Make Sure

Ambil keputusan dan jangan pernah menyesal…
Kalimat ini lah yang menjadi motto hidupku selama kurang lebih 1 tahun ini, yah.. sebuah kalimat yang aku baca di time line pada jejaring social yang menamakan dirinya twitter, sangat bermanfaat kalau aku bilang,, selain buat ajang pamer tempat makan,, pamer tempat nongkrong.. pamer hobi.. pamer merk.. pamer pacar juga bisa kok.. hehehe.. *sewot banget yah gw.. kaya ga pernah galau aja ditwitter.. ;p.. suka suka kita kan.. akun punya kita ko’.. gimana guys ??
Proaktif..
Satu kata ini sebenarnya tidak begitu asing lagi ditelingaku, sampai akhirnya kata ini muncul kembali di“twitterland” , muncul sebagai sebuah tema dari salah satu kacrut untuk dikembangkan menjadi sebuah tulisan buat ajang #thekacrutmenulis … ajang yang sangat memotivasi aku untuk memulai menulis.. :) ( tenks oya.. tenks kaka kaka kacrut ku  )..
Proaktif..  bahasa politik atau bahasa apa yah ini..  kesannya “pintar”, “berisi”.. mungkin kata ini sering digunakan oleh orang orang dengan pendidikan yang bagus, orang orang dengan jabatan yang bagus, setidaknya itu menurutku.. bagaimana tidak , aku biasanya (tidak  terlalu biasa juga) mendengar kata ini diucapkan pada acara seminar yang “berat”, pada acara tv yang sedikit “berat”, pada buku buku berbahasa “berat”.. pada pelajaran yang cukup “berat”.. *atau gw yah yang terlalu berlebihan menilainya sampai se”berat” itu… hehhehe
Oke.. Lanjut…
Proaktif… jujur saja kata ini sangat jarang aku temukan pada setiap percakapan hari hari ku.. aku yang pada masa kecilku bergaul dengan teman yang pintarpun, tidak pernah menggunakan kata ini dalam setiap percakapan kami.. aku yang pada masa remajaku bergaul dengan anak gaul pada masa itu  juga tidak pernah menggunakan kata ini dalam setiap percakapan kami.. dan aku.. yang sekarang ini , dengan usia yang sudah berkepala 2.. bergaul dengan mereka yang berlembaga.. mereka yang berkantor diperusahaan menengah ke         besar, bergaul dengan mereka volunteer politik.. bergaul dengan banyak orang dari berbagai latar belakang.. tetap tidak pernah menggunakan kata ini dalam setiap percakapan kami..  seingatku tidak pernah keluar dari bibirku sekalipun.. mungkin karena aku adalah orang yang tidak “berat” dalam berfikir…
catatan : aku orang yang biasa biasa saja… *biasanya orang yang merendah itu minta dipuji loh.. :p
Oke Fokus..
Merasa tidak berat dalam berfikir, ternyata tidak bisa menghindarkan kita untuk tidak bertemu dengan orang orang yang “berat dalam berfikir” .. disini maksudku adalah orang orang yang biasa menggunakan kata kata yang tidak familiar pada setiap percakapannya, paling tidak lihat dululah setiap orang yang kita ajak bicara.. jangan sampai penyampaian maksud kita tidak benar benar difahami oleh lawan bicara kita..
Dan sebenarnya apa hubungan proaktif dengan sebuah percakapan ??,,


Ada potongan kisah yang pernah aku alami.. mungkin sedikit menjawab pertanyaan diatas..
Kurang lebih 3 bulan itu, di tempat kerja pertamaku, perusahaan yang besar dengan beberapa cabang dengan banyak karyawan, ada seorang manager sebut saja dia Doni, orangnya rapi, wajah yang kaku tapi tidak tampan, sumpah jarang banget dia senyum.. pertama kalinya gw nemu orang seperti itu dan gw harus,, mau tidak mau.. berkoordinasi dengan dia setiap hari kerja…emm orangnya kecil .. putih.. mirip kaya nasi .. *ngakak.. maaf yah mas
Mas Doni        : Sil, stage crew hari ini sapa aja??..  kamu proaktif dong, make sure
Mas Doni        : Sil gimana vendor, udah ditelfon??.. kamu yang proaktif dong, make sure
Mas Doni        : Sil, jadwal udah fix belum, Floor director nya sapa?. kamu yang proaktif dong, make sure
Mas Doni        : Sil , ko’ yang ini belum ada, ko’ yang ini ga ada.. wardrobe, ?? ini itu.. ?? .. kamu yang proaktif dong, make sure
*aku sampai lupa semua istilah istilah yang berhubungan department ku waktu itu, department yang menangani semua bentuk pertunjukan ditempat hiburan itu.
Proaktif !!!.. gila,, kurang proaktif apa aku sampai harus diingatkan berapa kali, make sure!!!.. sudah sering aku mengingatkan, menanyakan, sampai sampai selalu ada kesepakatan waktu dalam setiap transaksinya.
Entah maksud nya dia tidak benar benar sampai ke aku, hingga sepertinya tidak pernah ada yang benar , tidak pernah ada yang memuaskan dari setiap hasil kerjaku.. jujur saja waktu itu aku benar benar tidak tau harus bagaimana lagi, aku merasa sudah melakukan terbaik yang aku bisa, mentalku yang masih kurang bagus, semangatku yang masih kurang besar, atau standar dia yang terlalu tinggi.
Bukannya pimpinan yang baik itu sebaiknya mengarahkan, bukan terus terusan menyalahkan dan memberikan tekanan ke bawahannya, kecuali pada saat bawahan sudah diarahkan, dan tetap tidak tau harus bagaimana, itu bearti memang dia yang benar benar bodoh, dia belum siap..
Yang aku simpulkan dari sikap pimpinanku ini adalah dia terbiasa dengan paket yang sudah lengkap, dari segi pengalaman, kecakapan dan kelincahan.. yap aku sadar aku baru belajar.. dan Aku mungkin belum siap.. aku belum ber”paket” lengkap.. dan lagi aku ini bekerja ditempat hiburan tapi ko’ aku merasa tidak terhibur sedikitpun.. lama lama aku gila. Stop pikirku, kadang kita tidak harus bersikap seolah olah menantang semua hal yang diberikan kepada kita.. kadang kita harus melunak.. bukan berarti lemah..
Setidaknya aku masih punya banyak pilihan, mungkin sudah saatnya  harus memilih kembali.
Berangkat dari pemikiran itu, akhirnya dengan berulang ulang me makesure semuanya.. dan dengan sikap se proaktif yang aku bisa, aku memutuskan menghadiahi pimpinanku dengan sebuah surat pengunduran diri dibulan ke 3 aku bekerja..
Proaktif dong,, Make Sure !!!
Ini sebuah keputusan dan aku tidak akan menyesal.. :)
*silahkan mencari penggantiku yang sesuai dengan keinginan anda bos... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar